Di sekolah, “Lu, selamat ya,
kemarin!” Aresh menjabat tangannya.
Empat hari kemudian...
Matahari masih begitu hangat menyapa.
Bahkan Lulu begitu enggan beranjak dari teras rumah menikmati hari liburnya.
“Koran...!”
“Pluk!” Terlempar dari luar pagar
tinggi rumahnya.
Tertulis: Multi Talenta Seorang Lulu
Lusyana
“Gila! Aku melihat diriku sendiri di
sini utnuk pertama kalinya?”
“Kenapa, Lu. Teriak-teriak begitu?”
“Nih, Ka!”
Sudah beberapa perlombaan
dimenangkan anak ini. Bahkan mungkin sudah tak terhitung lagi. Kakaknya bahkan merasa
setiap mendengar adiknya dapat kabar juara itu sudah menjadi hal yang biasa
baginya. Tapi siapa yang menerbitkan berita tentangnya?
Aresh tersenyum bangga penuh makna di
jarak enam meter dari tempat mereka berdua berada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar