Sabtu, 07 November 2009

Musik Pop

Pop
Musik pop adalah genre penting namun batas-batasnya sering kabur, karena banyak musisi pop dimasukkan juga ke kategori rock, hip hop, country, dsb.
Musik populer atau Musik pop adalah nama bagi aliran-aliran musik yang didengar luas oleh pendengarnya dan kebanyak bersifat komersial.
Musik populer pertama kali berkembang di Amerika Serikat pada tahun 1920 di mana rekaman pertama kali dibuat berdasarkan penemuan Thomas Edison, dibedakan dengan Musik Klasik, Musik Jazz, Musik Tradisional, Musik Blues, kemudian juga berkembang ke negara-negara lain sedunia.

Sejarah Musik POP Indonesia
sejarah musik pop di indonesia dimulai dengan adanya musik dari band Koes Plus , tanpa adanya band tersebut musik pop di indonesia tidak akan pernah ada dan bisa kita rasakan di tahun ini.
Koes Plus adalah grup musik Indonesia yang dibentuk pada tahun 1969 sebagai kelanjutan dari grup Koes Bersaudara. Grup musik yang terkenal pada dasawarsa 1970-an ini sering dianggap sebagai pelopor musik pop dan rock 'n roll di Indonesia. Sampai sekarang, grup musik ini kadang masih tampil di pentas musik membawakan lagu-lagu lama mereka, walaupun hanya tinggal dua anggotanya (Yon dan Murry) yang aktif.
Lagu-lagu mereka banyak dibawakan oleh pemusik lain dengan aransemen baru. Sebagai contoh, Lex's Trio membuat album yang khusus menyanyikan ulang lagu-lagu Koes Plus, Cintamu T'lah Berlalu yang dinyanyikan ulang oleh Chrisye, serta Manis dan Sayang yang dibawakan oleh Kahitna.
Sejarah Musik Klasik sejak Musik Gregorian tahun 590
Musik Klasik dimulai dengan penemuan Notasi Gregorian tehun 590 oleh Paus Agung Gregori, berupa balok not dengan 4 garis, namun notasi belum ada hitungannya. Paus Gregory semasa hidupnya telah mencatat lagu-lagu Gereja dengan Notasi Gregorian tersebut. sebelum tahun 590 musik mengalami kegelapan tidak ada peninggalan tertulis yang dapat dibaca.
Notasi Gregorian Tahun 590
Notasi musik lahir pada tahun 590 yang disebut Notasi Gregorian, yang ditemukan oleh Paus Agung Gregori, di mana sebelumnya musik mengalami kegelapan tidak ada peninggalan tertulis. Pada masa hidupnya Paus Gregori telah menyalin ratusan lagu-lagu Gereja dalam Notasi Gregorian tersebut. Notasi ini memekai 4 garis sebagai balok not, tetapi belum ada notasi iramanya (hitungan berdasarkan perasaan penyanyi. Di sini sifat lagu masih sebagai lagu tunggal atau monofoni.
Musik Organum 1150-1400
Pada awalnya orang menyanyi dengan nada yang sama, atau disebut dengan organum, nada atas dinyanyikan oleh wanita atau anak-anak, sedangkan nada rendah dinyanyikan oleh laki-laki. Di sini terjadi susunan lagu berjarak oktaf, suara tinggi (wanita/anak-anak) dan suara rendah (laki-laki).
Musik Diafoni 1400-1600
Ternyata tidak semua dapat mengikuti suara tinggi atau suara rendah.Oleh sebab itu diputuskan untuk membuat suara yang kuart lebih rendah mengikuti melodi, kuart tinggi maunpun kuart rendah, dan musik yang demikian ini disebut musik diafoni (dia=dua, foni=suara).
Basso Ostinato Tahun 1600
Orang-orang Italia pada tahun sekitar 1600 menemukan apa yang disebut Basso Ostinato atau Bass yang bergerak gendeng atau gila, berupa rangkaian nada-nada yang bergerak selangkah demi selangkah ke bawah atau ke atas, kemudia diulang pada rangkaian nada lain.
Musik Polifoni Era Barok 1600-1750
Ternyata suara yang mengikuti sama dengan melodi menjadi membosankan, maka mulailah suara tidak bergerak secara sejajar, maka mulailah dengan arah yang berlawanan. Komponis Giovani Perluigi da Palestrina (1515-1594) adalah perintis tentang hal ini, dan disusun teori mengenai musik melodi banyak (polifoni), sehingga setiap nada atau titik (punctus=point) bergerak secara mandiri atau berlawanan (counter), di sinilah lahir teori kontrapun (counterpoint=kontrapunt).
Johan Sebastian Bach (1685-1750) adalah salah satu empu musik polifoni dengan teknik kontrapun yang sangat tinggi, karema disusun seperti matematik. Hampir semua komponis Era Barok (1600-1750) menyusun dengan teknik kontrapun, misalnya George Frederic Handle dari Inggris, Jean Remeau dari Pernacis, Correli dari Itali, dlsb. Lagu rakyat dengan gaya polifoni adalah Papa Yakob.
Pada awalnya orang menyusun dengan Kontrapun Terikat atau Strict Counterpoint, namun kemudian menadapat kebebasan berdasarkan teori Kontrapun Bebas atau Free Counterpoint.
Musik Homofoni Era Klasik 1750-1825
Selanjutnya pada Era Klasik (1750-1825) ditemukan susunan akord yang berdasarkan tri-suara (triad), selanjutnya berkembang dengan empat suara atau lebih. Musik yang demikian ini disebut Musik Homofoni, sehingga kontrapun menjadi variasi melodi yang kontrapuntis.

Musik Klasik Era Romantik 1820-1910
Hampir tidak banyak perubahan dalam kontrapun dan harmoni secara fundamental pada Era Romantik (1820-1910), namun ada kemajuan dalam orketrasi lengkap (dengan penemuan alat musik). Era ini adalah yang terakhir dan masih dapat diterima dengan pendengaran masyarakat umum. Terutama pada musik opera, musik balet, dan walsa wina.
Musik Klasik Modern 1910-sekarang
Musik Modern dengan Musik Atonal dan Politonal telah jauh dari penggemar musik yang menyenangi musik konvensional, karena suara yang disonan dan irama yang tidak teratur membutuhkan konsentrasi dalam mendengar.
Sejarah Musik Pop sejak 1920
Musik Ragtime di Amerika Serikat sejak 1890
Musik Ragtime atau Cincang-Babi, adalah musik Amerika yang dipengaruhi oleh etnis Afrika-Amerika dan musik klasik Eropa. Musik ini mulai terkenal di daratan Amerika sekitar tahun 1890 hingga 1920. Musik ini mempuyai tempo atau irama yang cepat dengan dominasi sinkopasi, namun ada juga yang berirama agak lamban.
Biasanya musik ini dimainkan khusus dengan piano, gaya cincang-babi, dan para pianis dan pencipta antara lain Scott Joplin (1868-1917), James Scott (1885-1938), dan Joseph Lamb (1887-1959).
Musik Blues di Amerika Serikat sejak 1895
Musik Blues juga lahir dari etnis Afrika-Amerika di semenanjung Delta Mississippi pada akhir abad XIX sekitar tahun 1895 dan blangsung hingga kini. Musik ini lahir dari kehidupan para budak yang bekerja sebagai buruh tani ras Afrika di Amerika, di mana pada saat mereka bekerja atau istirahat sore hari mereka mengalunkan lagu-lagu sedih (blues) yang khas melodi ras Afrika, dan tentu saja dengan lirik-lirik budak yang tertindas pada waktu itu. Pada awalnya lagu blues hanya dinyanikan tanpa iringan instrument, kemudia baru meraka mempergunakan alat petik gitar sebagai iringan.
Belakangan musik blues ini mempengaruhi perkembangan musik jazz, country, dan rock. Perahtikan bahwa irama dan melodi musik blues sangat kental dengan ras Afrika. Kadang-kadang dalam syair timbul cerita tentang kesedihan mereka sebagai budak dan buruh tani, dan tentu saja perkembangannya sangat dipengaruhi lingkungan urban maupun desa Amerika, di mana ras Afrika mendominasi gaya musik blues.
Para pemusik blues dan pencipta blues, rata-rata orang hitam Amerika, adalah di mana W.C. Handy (1873-1958) adalah bapak blues. Lagu Aunt Hagar's Children dan Saint Louis Blues diterbitkan masing-masing pada tahun 1914 dan 1921.
Musik Pop di Amerika Serikat mulai 1920
Setelah Perang Dunia I berakhir (1918), maka musik baru di benua Amerika lahir yang disebut dengan Musik Populer. Musik ini terutama sebagai musik lantai dansa yang pada waktu itu menjadi populer sekali dan digemari oleh masyarakat seluruh dunia.
Musik Amerika Latin lahir sejak 1857
Ciptaan-ciptaan pencipta pada waktu itu dengan pengaruh latin adalah antara lain dari George Bizets Hababera dari opera Carmen (1875); Scott Joplin’s Mexican Serenade, Solace (1902); Maurice Ravels Rapsodie Espagnole (1907), dan Bolero (1928).
Musik pop latin dimulai sejak dansa latin dikenal, yaitu sejak tahun 1920 juga. Dansa Tango menjadi salah satu balroom dance yang terkenal pada tahun 1920 di Amerika maupun Eropa, di mana lagu Tango yang bertangga nada minor dan melankolik, serta step dansa yang agresif. Setelah itu tahuj 1930 dan 1940 berkembang menjadi salah satu musik yang digemari di dunia, dengan tokoh seperti Xavier Cugat, Peres Prado, dlsb. Irama yang berkembang pada waktu itu adalah Rhumba, Samba, Conga, Salsa, Mambo, dlsb.
Musik Country sejak 1920
Musik Country sering diidentitaskan dengan musik cowboy (penggembala sapi). Musik ini lahir pada rekaman permainan biola country John Carson dengan rekaman "Little Log Cabin in the Lane" oleh Okeh Records pada tahun 1923. Kemudian lahir rekaman oleh Columbia pada tahun 1924 "Old Familiar Tunes". Seperti diketahui steel guitar masuk country pada tahun 1922, di mana Jimmie Tarlton bertemu dengan Hawaiian guitarist Frank Ferera pada pantai barat Amerika.
Mulai tahun 1927, selama 17 tahun Carters merekam sekitar 300 old-time ballads, lagu traditional, lagu country, dll. Selanjutnya pada tahun 1930-an dan 1940-an lagu cowboy menjadi populer di semua film Hallywood. Dan tahun 1939 irama Boogie-woogie menjadi terkenal.


Nama-Nama Group Band 'n Penyanyi Pop


- Michael Jackson
- D’massive
- Nidji
- Ungu
- Peterpan
- Kangen band
- Single season
- Ma99na
- Kerispatih
- Seventeen
- Derby Romero
- Shanty
- Geisha
- The Poters
- Vidi Aldiano
- Vagetoz
- Gigi
- Afgan
- Hello
- Mahkota
- Hijau Daun
- Naff
- The Lucky Laki





Nama-Nama Tokoh Musik Pop

- Chrisye
- Iwan Fals
- Michael Jackson
- Titik Puspa
- Dewi Yull
- Titik Sandora
- Ireng Maulana
- Ermi Kulit
- Ebiet G.A.D.
- Tantowi Yahya





Jangan Menyerah

D'masiv



F G Am F G Am
Tak ada manusia yang terlahir sempurna

F G Am F G C
Jangan kau sesali segala yang telah terjadi


F G Am F G Am
Kita pasti pernah dapatkan cobaan yang berat

F G Am F G C
Seakan hidup ini tak ada artinya lagi
Reff:

F G Am F G C
Syukuri apa yang ada hidup adalah anugerah

F G Am F G C
Tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik

F G Am F G Am
Tak ada manusia yang terlahir sempurna

F G Am F G C
Jangan kau sesali segala yang telah terjadi


Reff:

F G Am F G C
Syukuri apa yang ada hidup adalah anugerah

F G Am F G C
Tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik




Michael Jackson – Heal The World

There’s a place in your heart
And I know that it is love
And this place could be much
Brighter than tomorrow.
And if you really try
You’ll find there’s no need to cry
In this place you’ll feel
There’s no hurt or sorrow.
There are ways to get there
If you care enough for the living
Make a little space, make a better place.
Chorus:
Heal the world
Make it a better place
For you and for me and the entire human race
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place for
You and for me.
If you want to know why
There’s a love that cannot lie
Love is strong
It only cares for joyful giving.
If we try we shall see
In this bliss we cannot feel
Fear or dread
We stop existing and start living
Then it feels that always
Love’s enough for us growing
Make a better world, make a better world.
Chorus:
Heal the world
Make it a better place
For you and for me and the entire human race.
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place for
You and for me.
Bridge:
And the dream we would conceived in
Will reveal a joyful face
And the world we once believed in
Will shine again in grace
Then why do we keep strangling life
Wound this earth, crucify it’s soul
Though it’s plain to see, this world is heavenly
Be God’s glow.
We could fly so high
Let our spirits never die
In my heart I feel
You are all my brothers
Create a world with no fear
Together we’ll cry happy tears
See the nations turn
Their swords into plowshares
We could really get there
If you cared enough for the living
Make a little space to make a better place.
Chorus:
Heal the world
Make it a better place
For you and for me and the entire human race
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place for
You and for me.
Refrain (2x)
There are people dying if you care enough for the living
Make a better place for you and for me.
There are people dying if you care enough for the living
Make a better place for you and for me.
You and for me / Make a better place
You and for me / Make a better place
You and for me / Make a better place
You and for me / Heal the world we live in
You and for me / Save it for our children
You and for me / Heal the world we live in
You and for me / Save it for our children
You and for me / Heal the world we live in
You and for me / Save it for our children
You and for me / Heal the world we live in
You and for me / Save it for our children

Contoh Resensi

SENYUMAN SANG DEWI

Judul Buku : Senyuman Sang Dewi

Penulis : Varuni Dian Wijayanti

Penerbit : DAR! Mizan

Tebal : 131 halaman

Varuni Dian Wijayanti lahir di Cilacap, Jawa Tengah pada 13 Maret 1967. Setelah lulus SPG Negeri Cilacap pada 1985, penulis melanjutkan kuliah S1 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Muhammadiyah Yogyakarta. Setelah lulus sebagai sarjana, pada 1990 penulis diangkat menjadi PNS dan mengajar di SMA Negeri 8 padang, Sumatera Barat. Sejak 1 Desember 2000 bersama suami, Dadang A. Dahlan, pindah ke Jawa, ditempatkan di SMA Negeri 1 Jakenan, Pati, Jawa tengah.

Novelnya Menyapu Awan Di Kaki Bukit Barisan (Adicita Karya Nusa, 1998) menjadi Juara III Lomba Menulis Novel Tk. Nasional Pusbuk 1997. Selain itu buku-bukunya juga senantiasa mendapatkan penghargaan; novel Macam Gendaman mendapat Juara III Adikarya IKAPI 2001.

Sedangkan, Novel Remaja Islami Senyuman Sang Dewi (DAR! Mizan, 2003) ini adalah buku remaja pertamanya yang diterbitkan DAR! Mizan di bawah Lini Sahabat Remaja Muslim. Novel ini merupakan adaftasi dari naskah Sang Penjaga Laut yang meraih Juara I Lomba Penulisan Novel Keagamaan Tk. Nasional Depag Pusat 2002.

Keunikan dari Novel ini yaitu salah satunya gambar disain jilid atau covernya yang bagus, yaitu di tepi pantai dengan warna yang menarik pula.

Diceritakan di sebuah desa di pinggir pantai berhembus cerita di masyarakat bahwa Sang Ratu Laut sedang mengamuk karena tidak diadakannya acara rutin, yaitu Sedekah Laut yang berupa ritual kepada Sang penjaga Laut. Padahal itu hanya akal-akalan Sujak saja yang ingin meraut keuntungan dari upacara tersebut. Sementara Sholeh yang tidak percaya akan hal itu menyarankan agar biaya yang biasa di pakai untuk sedekah laut untuk dibelikan bibit pohon bakau. Sujak yang tidak setuju itu pun berencana membunuh Sholeh, namun akhirnya gagal dan warga sekarang percaya bahwa sang Ratu Laut itu tidak ada, mereka hanya percaya pada Allah SWT.

Alur ceritanya yang tidak monoton, naik turun, walaupun setting tempatnya kebanyakan memang di daerah-daerah sekitar pantai saja, tanpa ada cerita mengenai bagaimana para pekerja yang ada di Jakarta, dan hanya diterangkan sekilas saja.

Dari segi bahasa, tokoh-tokoh kebanyakan menggunakan bahasa Jawa. Lalu ada sebagian kata yang kurang cocok, seperti keburu datangnya rembulan, lalu kabar yang bukan-bukan.

Novel ini bagus di baca untuk para remaja khususnya, walaupun tidak ada batasan umur. Karena novel ini mengajarkan kepada kita agar senatiasa bersabar dalam menghadapi masalah, terutama yang berhubungan dengan orang yang licik, seperti halnya Sujak yang dengan berbagai cara berusaha menghancurkan Sholeh. Tapi walaupun begitu Sholeh tetap teguh dan sabar.